Berita


PERANAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MEMBANTU TUMBUH KEMBANG ANAK BERBAKAT (GIFTED)

Anak berbakat, kata yang sungguh terdengar menarik dan istimewa bagi banyak orang, siapa yang tidak menginginkan dirinya dikategorikan sebagai anak berbakat?Atau siapa yang tidak bangga jika anaknya terlahir sebagai anak yang berbakat?Seperti hadiah yang sengaja Tuhan berikan bagi segelintir orang tanpa memandang status ekonomi, sosial, agama maupun budaya.

Menjadi seseorang yang dikategorikan berbakat tidaklah mudah, setidaknya kita harus masuk ke dalam tiga ciri kategori keberbakatan yang dikemukakan oleh Renzulli yaitu memiliki kecerdasan dari segi intelektual, memiliki daya kreatifitas yang tinggi, task commitment yang tangguh serta memiliki kehidupan sosial-kepemimpinan yang jauh lebih unggul dibandingkan anak-anak seusianya atau bahkan jauh diatas orang-orang pada umumnya. Selain aspek yang dikemukakan Renzulli tadi tentu kita mengenal multiple intelligence yang dikemukakan oleh Gardner dimana seseorang pada dasarnya memiliki kecerdasan di setidaknya satu dari delapan kecerdasan yang digolongkan Gardner, bedanya seseorang yang memiliki bakat istimewa tidak lagi memiliki kemampuan biasa atau sedikit unggul dalam bidang tertentu saja namun justru sangat unggul dan hebat dalam satu bidang atau bahkan banyak bidang kecerdasan tersebut, contohnya Leonardo da Vinci yang tidak saja hebat dalam hal seni rupa dan desain namun juga ahli di bidang matematis, kedokteran dan sains.

Namun tidak semua anak berbakat dapat ditemukan dengan baik oleh orangtua maupun guru-guru mereka, kita tentu mengingat cerita Thomas Alfa Edison yang dilabeli anak terbelakang mental oleh guru nya karena terus-menerus mengerami telur ayam dan tidak masuk sekolah, padahal apa yang dilakukannya adalah salah satu cara dia berpikir dalam proses menemukan sesuatu, anak berbakat dengan keistimewaannya tentu saja sering melakukan hal di luar nalar orang-orang pada umumnya.

Tidak semua anak berbakat mengalami hal yang mulus dalam hidupnya, seseorang yang terkenal dewasa ini adalah para anak berbakat yang tidak memiliki masalah baik masalah tumbuh kembang maupun perilaku dan sosial emosinya. Banyak ahli psikologi dan pendidikan anak gifted yang mengatakan bahwa semakin tinggi perkembangan inteligensi anak tersebut maka anak tersebut akan mengalami efek dari ekstremitasnya yaitu mempunyai berbagai gangguan baik fisik, psikis, motorik, sosial, emosional dan perilaku. Masalah disinkronitas ini akan menjadi masalah saat dalam kelompok seusianya, anak-anak ini akan cenderung berpikir berbeda (selalu berpikir analisis) jauh ke depan. Anak-anak berbakat adalah anak-anak perfeksionis dan kurang fleksibel terhadap perubahan yang cepat sehingga dalam permainan yang membutuhkan perubahan cepat dan kerja sama tim dia akan mengalami kesulitan. Banyak anak berbakat yang justru tidak popular karena perkembangan sosial emosionalnya justru mengalami kekacauan, agresif dan selalu mengganggu akibat dorongan internal untuk mengembangkan intelektual dan keberbakatannya tidak tersalurkan.Kesenjangan, cara-cara yang berbeda, perkembangan pemikiran yang berbeda, ketidakharmonian perkembangan, ini semua seringkali justru menyebabkan anak-anak ini menjadi bahan lecehan, ejekkan bahkan tekanan dari teman-temannya.

Dalam keseharian sering kali kita tidak bisa mengerti mengapa seorang anak yang mempunyai potensi sangat baik sebagai anak berbakat tetapi merasa takut untuk mengikuti pertandingan.Berkembangnya faalangst (takut berbuat salah) pada seorang anak berbakat tergantung dari rasa percaya diri dan konsep yang sehat pada diri si anak.rasa percaya diri tumbuh dari pengalaman positif melakukan sesuatu (yang diikuti pula dengan ketegangan), di mana ia mampu mencapai hasil yang baik. Sementara itu seorang anak berbakat mempunyai kemungkinan yang besar untuk mencapai hasil yang baik, namun pada suatu kali bisa saja ia mengalami kegagalan yang menyebabkan berkembangnya rasa tidak percaya diri. Karenanya hasil yang dicapainya itu bukan sebagai pengalaman yang baik. Rasa tidak percaya diri ini kemudian juga akan mengembangkan suatu ketegangan dan berkurangnya konsentrasi dalam menghadapi penyelesaian tugas. Pada akhirnya terjadi banyak kesalahan dari berbagai tugas yang harus diselesaikan. Akibat dari ini semua, seorang anak berbakat yang berpotensi tinggi –yang mempunyai kans untuk mendapatkan hasil baik –menjadikan ia tidak lagi pernah terlatih dengan baik. Potensi yang dimilikinya menjadi sia-sia..

Untuk mencapai prestasi yang optimal dan menyalurkan bakat yang dimiliki anak berbakat sehingga tidak mengalami hal-hal yang telah dikemukakan diatas maka peranan orangtua dan guru sangat diperlukan, namun kita juga harus selalu berhati-hati karena stimulasi yang diberikan berlebihan atau kurang mempunyai dampak yang sama yaitu kurang aktifnya kinerja otak.

Salah satu intervensi pengembangan bakat anak adalah melalui rasa keingintahuan anak.Namun seringkali justru orangtua mempunyai keraguan kapan seorang anak dapat diketahui mempunyai rasa keingintahuan yang besar atau justru kapan rasa keingintahuan itu harus dibatasi. Lebih menjadi masalah apabila orangtua juga tidak mendapatkan saran yang tepat dari pihak-pihak yang berpengalaman dalam pengasuhan dan pendidikan anak-anak berbakat yang tersering justru anak-anak salah mendapatkan label dan keliru stimulasi.

Monks dalam bukunya Hoogbegaafde kinderen thuis en op school menjelaskan bahwa stimulasi pada anak berbakat perlu dilakukan agar ia mampu mengaktualisasikan potensinya melalui: 1) rasa keingintahuan yang besar si anak di rumah; 2) kebutuhan dalam tumbuh kembang anak.

Stimulasi yang sesuai adalah kita perlu menggunakan berbagai perangkat yang ada di sekitar kita tanpa memaksakan si anak untuk menyenanginya. Dengan kata lain, kita membanjiri dia dengan informasi, ide-ide namun memberikan kesempatan kepadanya untuk secara nyaman memilih apa yang ingin diperbuat dan disukainya.

Anak-anak berbakat adalah anak yang memiliki intelektualitas yang tinggi dan sangat kreatif.Potensi ini sungguh bisa dimanfaatkan untuk membagi pengetahuan dan keterampilannya kepada sesamanya.Namun sebagai seseorang yang berada dalam posisi membagikan keterampilan dan pengetahuan dibutuhkan sifat-sifat kepemimpinan yang baik. Sifat ini harus dipupuk sedari dini yaitu pembinaan sifat-sifat seperti harus mampu berkomunikasi dengan baik, mampu mendengarkan pendapat oranglain, temperamen yang baik, sabar, stabil dan tak mudah marah, mampu membuat keputusan dengan cepat, bisa memperkirakan kearah mana pemikiran seseorang yang dihadapi, mempunyai visi yang luas, memiliki tanggungjawab yang besar dan mampu bekerja sama dengan tim.

Karena kecenderungan anak-anak berbakat adalah juga keras kepala, sulit diajari (didaktif), asik dengan dirinya sendiri, sulit bekerja dalam tim dan tak mau mendengarkan nasihat orang lain maka karakteristik yang kurang menguntungkan ini perlu diarahkan kepada karakteristik yang lebih baik guna mendukung potensi kepemimpinannya.

Yang terpenting adalah memberikan ruang luas dan rasa aman dalam kehidupannya sehingga ia mampu meletakkan kepercayaan kepada lingkungan agar ia berani melakukan eksplorasi di wilayah-wilayah yang tidak atau belum ia kenal. Di samping itu, juga perlu mendapatkan latihan untuk tetap bertahan pada bidang minatan tertentu dan mempunyai ketahanan kerja tinggi. Ajak si anak agar tetap mendalami dan terampil dalam bidang minatan yang tengah ia tekuni, hal ini perlu mendapatkan perhatian karena pada dasarnya anak-anak berbakat mempunyai minat yang luas, selalu ingin menjelajahi sesuatu yang belum dikenal, melakukan petualangan dan selalu coba-coba. Sehingga terjadi anak-anak ini akan berpindah-pindah bidang minatan yang menyebabkan sering kali tidak satupun bidang minatan benar-benar dikuasainya.

Si anak juga harus mampu belajar mengatasi hambatan yang terjadi, belajar menghadapi atau menahan datangnya rasa frustasi dan diharapkan pula orangtua tidak selalu memberikan perlindungan yang berlebihan.Secara ideal, keluarga baginya berupa rumah yang aman dan hangat namun mampu memberi kemungkinan agar si anak berani mengambil resiko atas keputusannya, mengemukakan pendapat dan saling menghormati.Artinya perlu menciptakan kombinasi antara tawaran rasa aman dan memberikan kebebasan.

(Elsipa Tauzia, 2014)

SLB NEGERI PAHLAWAN KAB. INDRAMAYU


FOLLOW US


PPDB SNEPA 2024


SEARCH


Kontak


Alamat :

Jl. Pahlawan No.89 Kel. Lemah Mekar Kec. Indramayu Kab. Indramayu

Telepon :

0234271040

Email :

slbnpahlawan8@gmail.com

Website :

slbnpahlawanindramayu.sch.id

Media Sosial :

Snepa TV (Berkarya Tanpa Batas)