Berita

Dua Lokasi Dinilai Layak Mendukung Proses Pembelajaran Selama Rehabilitasi Gedung Sekolah

Indramayu, 29 Juli 2025 — Dalam rangka persiapan pelaksanaan kegiatan belajar selama masa rehabilitasi gedung ruang kelas, SLB Negeri Pahlawan Kabupaten Indramayu mengadakan kegiatan Orientasi Lingkungan pada hari Selasa, 29 Juli 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan meninjau dua lokasi yang akan digunakan sebagai tempat belajar sementara, yaitu Aula BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Indramayu dan SKB (Sanggar Kegiatan Belajar).

Kegiatan orientasi diikuti oleh tim manajemen sekolah, guru, serta perwakilan orang tua siswa. Rombongan meninjau langsung kondisi kedua lokasi untuk memastikan kesiapan fasilitas, aksesibilitas bagi peserta didik berkebutuhan khusus, serta kenyamanan dan keamanan lingkungan belajar.

Hasil orientasi menunjukkan bahwa Aula BPBD dan SKB Indramayu memiliki sarana dan prasarana yang memadai, seperti ruang kelas yang luas, ventilasi yang baik, akses air bersih, serta ketersediaan toilet ramah disabilitas. Selain itu, lingkungan sekitar dinilai cukup tenang dan aman, sehingga sangat mendukung proses pembelajaran anak-anak selama masa transisi.

Kepala SLB Negeri Pahlawan, Ibu Hj. Siti Komariah, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi kepada pihak BPBD dan SKB yang telah memberikan izin serta dukungan penuh terhadap pelaksanaan pembelajaran di lokasi tersebut.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada BPBD dan SKB Kabupaten Indramayu atas kerja samanya. Kedua lokasi ini sangat representatif untuk kegiatan belajar sementara, sehingga proses pendidikan siswa tetap berjalan lancar selama masa rehabilitasi ruang kelas di sekolah,” ujar beliau.

Dengan hasil orientasi ini, pihak sekolah akan segera memulai proses pemindahan alat-alat pembelajaran dan pengaturan jadwal kegiatan belajar mengajar di tempat sementara, agar kegiatan sekolah tetap berlangsung tanpa hambatan.

SLB Negeri Pahlawan berkomitmen untuk terus menjaga kualitas layanan pendidikan meskipun dalam situasi darurat, dengan tetap mengedepankan prinsip inklusivitas, kenyamanan, dan keselamatan seluruh peserta didik.