Berita

Workshop Membatik Ecoprint: Kolaborasi Kreatif Guru, Siswa, dan Komite Sekolah di SLB Negeri Pahlawan

Indramayu, 17 April 2025 — Suasana Aula SLB Negeri Pahlawan tampak berbeda dari biasanya. Lembaran kain putih, daun-daun segar, dan palu-palu kayu tersusun rapi di atas meja. Hari itu, sebanyak 25 peserta yang terdiri dari guru, siswa, dan perwakilan komite sekolah berkumpul dalam sebuah kegiatan yang tak hanya inspiratif, tetapi juga sarat makna: Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Bidang Literasi dan Kreativitas Ramah Lingkungan Melalui Kegiatan Membatik Ecoprint.

Workshop ini menghadirkan Tim Yanti Craft, instruktur dari Yanti Craft Tanjungsari, Sumedang, yang dikenal sebagai pelaku dan penggerak batik ecoprint berbasis bahan alami. Dalam kesempatan tersebut, Ibu Rofiqoheni,  S.Pd sebagai ketua tim membagikan pengetahuan dan keterampilan membatik menggunakan teknik ecoprint—sebuah metode ramah lingkungan yang menggunakan daun, bunga, dan bahan alami lainnya untuk menciptakan motif indah pada kain.

Kegiatan diawali dengan sambutan hangat dari Kepala SLB Negeri Pahlawan, ibu Siti Komariah, S.Pd., M.Pd yang telah menggagas terlaksananya workshop ini. Dalam sambutannya kepala sekolah mengajak pentingnya kreativitas berbasis lingkungan dalam dunia pendidikan, peserta diajak memahami nilai literasi yang tersirat dalam setiap proses berkarya, serta pentingnya menjaga lingkungan melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijak.

Yang paling ditunggu tentu saja sesi pemaparan dan praktik. Ibu Rofiqoheni memberikan penjelasana tentang teknik membuat batik ecoprin secara gamblang. Para peserta diajak langsung untuk mengumpulkan daun-daunan di sekitar sekolah, menyusunnya di atas kain, memukulnya perlahan agar pigmen alami terserap, lalu merebusnya untuk memunculkan motif. Siswa terlihat antusias dan penuh semangat. Guru pun tidak kalah sibuk mendampingi dan mencoba sendiri teknik yang baru pertama kali mereka kenal. Tidak hanya sebagai kegiatan keterampilan, membatik ecoprint juga menjadi sarana belajar lintas bidang: seni, sains, bahkan pendidikan karakter.

Kegiatan ini menjadi momen berharga yang mempererat kolaborasi antara guru, siswa, dan komite sekolah. Tak hanya meningkatkan kompetensi guru, workshop ini juga membuka ruang kreatif bagi siswa untuk mengekspresikan diri sekaligus belajar mencintai alam.

Melalui kegiatan ini, SLB Negeri Pahlawan kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, kreatif, dan berwawasan lingkungan. Semoga kegiatan serupa dapat terus berlanjut, menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya dalam membangun pendidikan yang berkelanjutan dan bermakna.